Minggu, 19 April 2009

melontarkan ancaman hendak meledakan masjid tidak dianggap tindakan teror di skotlandia

Crown Office, lembaga yang bertanggung jawab atas tuntutan hukum dan investigasi kriminalitas khusus di Skotlandia dituduh menerapkan standar ganda oleh organisasi Islam terbesar di negara tersebut.
Alasannya, institusi hukum tersebut tidak memberi dakwaan teroris terhadap seorang pria yang melontarkan ancaman hendak meledakkan masjid dan memenggal kepala setiap Muslim.

Yayasan Islam Skotlandia (SIF) menulis kepada Lord Advocate Elish Angiolini mempertanyakan keputusan tuntutan pengacau keamanan dan perdamaian terhadap terdakwa Neil MacGregor, dan bukan serangan terorisme.

Neil, 35 tahun telah mengaku mengancam meledakkan masjid terbesar di Skotlandia dan memenggal satu kepala Muslim seminggu hingga semua masjid ditutup. Pria itu akan diajukan ke Pengadilan Glasgow Sheriff pada Jumat (17/4) mendatang.
"Banyak kritik muncul akibat minimnya transparasi terhadap kasus ini, namun ini justru menunjukkan bagaimana kasus itu sebenarnya diatasi," ujar pemimpin SIF, Osama Saeed, seperti yang dikutip oleh situs berita The Scotsman, Rabu (15/4)
"Jika saja ia seorang Muslim, kami berani bertaruh polisi anti-teror akan segera terlibat dan kasus akan diproses dengan tindakan berbeda," kata Osama lagi.
Osama membandingkan dengan sebuah kasus yang menimpa Mohammed Atif Siddique, seorang mahasiswa dari Alva, Clackmannanshire, yang dipenjara selama delapan tahun karena dakwaan kriminal teroris internet.
"Tidak seorang pun sepertinya yang melihat kebiasaan internet radikal MacGregor yang menyerupai pembalasan dendam pembunuhan Ken Bigley (sandera Inggris) di Irak.
"Kami dapat pastikan jika ia Muslim, dan terinspirasi untuk melakukan hal serupa, hasilnya akan jauh berbeda," imbuh Osama.
Osama sendiri berkeras jika ia tak hendak mengabaikan dampak serius dari kasus-kasus teroris Islam. "Apa yang kami minta di sini adalah konsistensi, dan meminta penjelasan pihak berwenang mengapa buku tebal tentang Undang-Undang Terorisme tidak berlaku pada MacGregor," tegas Osama.

"Islamis dan ekstrimisme ultra kanan adalah setali tiga uang bila menerapkan kekerasan, racun campuran antara ideologi dan selip pemahaman. Kami dengar nada positif jika ekstrimis ultra kanan terlibat, namun bukti dibuat berbicara sebaliknya," kata Osama.
SIF sendiri didirikan setahun lalu, menyatakan diri sebagai "landasan bertindak" dan menerima 400 ribu Poundsterling dari pemerintah Skotlandia.
Osama mengatakan federasi akan meminta bukti kasus untuk diungkap ke publik di bawah undang-undang Kebebasan Informasi.
Dalam sebuah dengar-pendapat awal, MacGregor dinyatakan mengakui mengirimkan email kepada Polisi Strathclyde Police, mengancam untuk meledakkan Masjid Agung Glasgow jika tuntutan tertentu tak dipenuhi.
Pesan termasuk ancaman memenggal satu Muslim setiap minggu, dalam cara yang sama pekerja konstruksi Ken Bigley terbunuh setelah diculik di Irak pada 2004.
Pengadilan juga mendengar, lelaki asal Derbyshire mengatakan setelah email itu, ia mengirim satu panggilan nomor 999 ke polisi pada 5 Februari 2007, dan mengklaim diri sebagai Front Nasional yang akan meledakkan bom di Masjid Agung Glasgow.
Polisi sempat menyisir bangunan mencari bahan peledak, namun gagal menemukan sesuatu mencurigakan.

Dalam emailnya, MacGregor menulis, "Saya bangga menjadi rasis dan anggota Front Nasional. Kami sebagai sebuah organisasi telah memutuskan menghadapi ancaman terkini dari Muslim di Inggris seperti leluhur kami yang membanggakan,"
"Tuntukan kami sangat sederhana. Tutup semua masjid di Skotlandia, kami melihat hal ini sangat mudah--bahkan kalian pun dapat melakukannya,"
Ia lalu melanjutkan, "Jika tuntutkan kami tak dipenuhi hingga Jumat, kami akan menculik satu Muslim dan mengeksekusinya di internet, sama seperti yang mereka lakukan terhadap Ken Bigley kami,"

Menanggapi itu, juru bicara Crown Office mengatakan MacGregor telah dituntut atas dakwaan serangan terhadap keamanan, perdamaian, didorong oleh kebencian rasis dan berkata, "Pertimbangan penuh kehati-hatian terhadapt fakta dan situasi menyertai pemrosesan kasus tersebut,"

Tidak ada komentar:

Comments

Photobucket